DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................
i
KATA
PENGANTAR ...........................................................................................................ii
BAB
I ...................................................................................................................................1
PENDHULUAN ....................................................................................................................1
1.
LATAR
BELAKANG ..................................................................................................1
2.
RUMUSAN
MASALAH ...............................................................................................1
3.
TUJUAN
PEMBUATAN MAKALAH ..........................................................................2
BAB II ..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................3
1.
TIGA
STRATEGI BRI MENGHADAPI MEA 2015 .............................................3
1.1 PRODUK ....................................................................................................................3
1.2 JARINGAN .................................................................................................................3
1.3 PELAYANAN .............................................................................................................3
2. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN ...................................................................4
3. PERSIAPAN PENGUSAHA INDONESIA DALAM
MENGHADAPI MEA 2015 ............4
3.1 USAHA YANG SESUNGGUHNYA ............................................................................4
3.2 BERPIKIR MENANG-MENANG (WIN-WIN) ..........................................................5
3.3 MENJADI PENGUSAHA MUDA YANG INOVATIF ................................................5
BAB III .................................................................................................................................7
PENUTUP ..............................................................................................................................7
1.
KESIMPULAN .....................................................................................................7
4. Pendahuluan
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
LATAR
BELAKANG
Pada tahun 2015 ini,
persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin meningkat menjelang pemberlakuan
pasar bebas ASEAN pada akhir tahun 2015 mendatang. Rencana tersebut akan
mempengaruhi banyak orang, terutama pada pekerja yang berkecimpung pada
keahlian khusus. Ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat dan bisa
menyaingi negara Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing ini sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Masyarakat
Ekonomi Asean tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi
juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan
lainnya. MEA mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang sebelumnya
menghalangi perekrutan tenaga kerja asing di Indonesia. Sehingga pada intinya,
MEA akan lebih membuka peluang bagi tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai
jabatan dan profesi yang ada di Indonesia.
Karena penerapan MEA
yang semakin mendekat, pengusaha-pengusaha di Indonesia mulai mempersiapkan
diri agar tidak tertelan oleh arus Masyarakat Ekonomi Asean pada akhir tahun
2015 mendatang, termasuk salah satu bank yang ada di Indonesia yaitu BRI.
2.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan uraian
diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Apa saja tiga strategi BRI dalam
menghadapi MEA 2015?
Apa saja yang harus dilakukan oleh
pengusaha-pengusaha yang ada di Indonesia untuk menghadapi MEA 2015?
3.
TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk
mengetahui 3 strategi BRI dalam menghadapi MEA 2015 serta persiapan
pengusaha-pengusaha di Indonesia agar
ikut berperan aktif dalam menghadapai MEA 2015.
5. Pembahasan/ isi
BAB II
PEMBAHASAN
1.
TIGA STRATEGI BRI MENGHADAPI MEA 2015
1.1 PRODUK
BRI
terus mengembangkan produk-produk inovatif untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan dari nasabah existing atau pun calon nasabah dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi. BRI adalah satu-satunya bank di dunia yang
memiliki satelit tersendiri.
1.2
JARINGAN
BRI
terus menambah kanal tradisional miliknya yang saat ini berjumlah lebih dari 90
ribu titik. Bentuknyapun bermacam-macam. Selama tahun 2013, BRI menambahkan 756
unit operasi yang terdiri dari kantor cabang, kcp, kator kas, BRI unit, hingga
teras BRI. Disamping kanal tradisional, BRI juga mengembangkan kanal
elektronik.
1.3
PELAYANAN
Kontribusi dari layanan
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, BRI melakukan
pengembangan teknologi dan infrastruktur untuk mendukung hal tersebut. Pada
paruh pertama tahun ini, BRI mencatat kenaikan fee based income menjadi “dua
koma tujuh triliun rupiah” dari “dua koma dua triliun rupiah” pada periode yang
sama tahun lalu. Selama 9 tahun berturut-turut BRI menjadi bank dengan
perolehan laba terbesar di Indonesia.
Selain itu BRI juga menyiapkan kemampuan
berbahasa asing bagi para karyawannya agar mempermudah proses transaksi yang
dilakukan oleh orang asing.
2.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan
(Entrepreneurhip) merupakan proses berfikir dan bertindak untuk melakukan
sesuatu yang baru, baik membuat sesuatu yang sama sekali baru, maupun
mengembangkan sesuatu yang sudah ada sehingga dihasilkan nilai tambah.
Entrepreneur adalah
orang yang merasa hidupnya kurang nyaman, terancam, miskin, atau kurang
bermakna. Ia berjuang mengejar kenyamanan baru. Ia bergerak, berjalan,
berpikir, mengetuk pintu, mengambil resiko, mencari produk, membuat, membangun
usaha, mendatangi pelanggan.
Seorang wirausaha menggeluti
usaha tidak sekedar ala kadarnya, akan tetapi dengan keberanian, kegigihan,
sehingga usahanya tumbuh. Wirausaha sangat bersahabat dengan ketidakpastian,
dan menjalankan usaha yang RIIL, bukan spekulatif.
3.
PERSIAPAN PENGUSAHA INDONESIA DALAM MENGHADAPI MEA
2015
1.1 USAHA YANG SESUNGGUHNYA
Usaha yang sesungguhnya
didasarkan pada motif untuk melayani dan memperoleh kemandirian, bukan
didasarkan motif ingin cepat kaya. Selain itu, usaha yang sesungguhnya harus
disertai dengan ketulusan, kerja keras, dan inovasi, tidak mengedepankan
cara-cara instant. Selalu membangun usaha secara bertahap untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Menjaga nama baik dan membangun reputasi adalah point
terpenting untuk membangun sebuah usaha menuju kesuksesan.
1.2 BERPIKIR MENANG-MENANG (WIN-WIN)
Berwirausaha pada
dasarnya adalah berupaya untuk memenangkan kehidupan. Kita mendapatkan apa yang
kita inginkan demikian pula orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Jika hanya salah satu pihak yang mendapatkan manfaat maka hubungan itu akan
berlangsung singkat dan pada akhirnya akan berakhir. Tidak ada hubungan jangka
panjang dalam situasi menang – kalah. Demikian pula dalam hubungan kalah –
kalah, masing – masing pihak tidak mendapatkan apa yang di-inginkan-nya. Menang
– menang adalah suatu kondisi dimana pihak – pihak yang terlibat merasa senang
dan puas karena mendapatkan manfaat dari hubungan yang terjadi. Hubungan dengan
dasar ini pasti bertahan lama karena tidak ada yang merasa dirugikan.
Masing-masing pihak membawa nuansa koperatif bukan kompetitif, mencari
persamaan bukan perbedaan, mengedepankan solusi dan mengecilkan masalah.
1.3 MENJADI PENGUSAHA MUDA YANG INOVATIF
Seorang
pengusaha harus mampu berpikir secara kreatif, yaitu dengan berani keluar dari
kerangka bisnis yang sudah ada, untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
Seorang pegusaha juga harus bisa membaca arah perkembangan dunia usaha. Kita
bisa menunjukan nilai lebih dari produk yang dimiliki, agar konsumen tidak
merasa produk yang ditawarkan terlalu mahal atau biasa-biasa saja. Dengan cara
meng-upgrade ilmu yang dimilikinya untuk meningkatkan hasil usaha yang
dijalankannya. Kerjasama tim antara pengusaha dan karyawannya sangat diperlukan
untuk membangun hubungan yang baik dengan karyawannya.