Disini saya bukan mau memberikan
tips atau saran, saya hanya ingin berbagi kisah kepada pembaca semua, dan
semoga apa yang saya bagikan ini dapat bermanfaat.
Saya adalah orang yang plin-plan,
mudah terpengaruh, dan mudah down. Sehingga apapun yang saya lakukan pasti
selalu berubah di akhir cerita. Biasanya di awal rencana, apapun yang akan
dilakukan, saya selalu semangat. Namun semua selalu berubah pada pertengahan
rencana, ntah apa yang mempengaruhi pikiran saya ini. Tiba-tiba saya menjadi
down dan tidak PD. Saya selalu menyerah ditengah perjalanan. Ini bukan kemauan
saya, meskipun saya telah berusaha melawannya. Tiba tiba semua terasa begitu
sulit, meski awalnya saya yakin bisa mengatasinya. Dulu saya pernah mencoba
daftar ke sebuah instansi pendidian pemerintah, semua syarat dan latihanpun
saya tekuni. Namun tiba-tiba semua berubah saat seorang teman saya memberikan
komentarnya pada saya. Meskipun sedikit pedas, tapi saya rasa komentarnya itu
memang benar. Saya menyerah dan tidak melanjutkan. Kemudian saya coba daftar ke
PTN, biaya pendaftaran seleksipun telah saya selesaikan. Hanya tinggal menunggu
hari H untuk seleksi. Tapi menjelang hari H semua berubah. Saya merasa tidak
yakin, saya merasa bimbang saat itu. Entah pada siapa saya harus berkonsultasi
sementara tidak ada yang bisa saya ajak bicara, termasuk orangtua saya yang
sedang konflik. Saya bimbang, karna saat itu saya mendengar bahwa PTS akan
segera ditutup sedangkan PTN belum tentu hasilnya memuaskan.akhirnya dengan
berat hati saya memilih PTS, padahal saya merasa kemampuan saya cukup, karna
saya selalu mendapat peringkat 3 besar saat itu.
Akhirnya saya memilih PTS, dan
menjalani study hingga saat ini. Saya sempat berpikir, apakah jalan yang saya
pilih ini salah?
Semua berubah saat saya mendapati
mata kuliah “personality development”. Saya banyak belajar dari mata kuliah
tersebut. Saya belajar untuk pede dan berani menatap orang. Maksud menatap
orang disini adalah berani untuk terbuka, dan belajar untuk bersosialisasi
dengan baik. Saya mencoba untuk merubah diri saya, agar menjadi orang yang
hangat, dan mencoba bergaul dengan masyarakat. Kembali pada pertanyaan “apakah
jalan yang saya pilih ini salah?”. Saya mencari tahu tentang jawaban itu,
bagaimana mengatasi perasaan saya yang diliputi kebimbangan akan masa depan
saya. Akhirnya saya menemukan jawaban itu setelah saya membaca suatu artikel
motivasi.
Apapun yang saya pilih, itu adalah
sebuah keputusan. Saya harus bertanggung jawab atas keputusan yang telah saya
pilih. BIsa saja tuhan memberikan petunjuk bahwa ini adalah jalan saya untuk
masa depan. Semua akan baik-baik saja selama keputusan itu dipertanggung
jawabkan dan saya berusaha untuk menjadi yang terbaik. Namun jawaban itu tidak
semuanya benar, saya rasa sebelum mengambil keputusan saya harus selalu yakin
dan optimis dalam mencoba suatu hal. Saya tidak akan pernah tahu hasilnya
selama saya tidak pernah berani mencoba. Siapa tahu hasilnya lebih baik dari
apa yang saya bayangkan. Dan selama ini saya puas dengan hasil study saya,
hingga akhirnya saya ditawar mendapat beasiswa. Ternyata benar, untuk apa
menyesali keputusan yang dipilih, selama keputusan tersebut masih bisa dipertanggung jawabkan. Semua
dapat berubah jika kita mau bertanggung jawab dan merubah diri.
Ibarat seekor keledai yang jatuh
dilubang yang sama jika kita melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Kita diberi akal dan kemampuan berpikir melebihi mahluk
lainnya. Maka pintar-pintarlah untuk mengambil setiap hikmah yang kita
dapatkan.