Kamis, 13 Agustus 2015

Cerita Motivasi



Disini saya bukan mau memberikan tips atau saran, saya hanya ingin berbagi kisah kepada pembaca semua, dan semoga apa yang saya bagikan ini dapat bermanfaat. 

Saya adalah orang yang plin-plan, mudah terpengaruh, dan mudah down. Sehingga apapun yang saya lakukan pasti selalu berubah di akhir cerita. Biasanya di awal rencana, apapun yang akan dilakukan, saya selalu semangat. Namun semua selalu berubah pada pertengahan rencana, ntah apa yang mempengaruhi pikiran saya ini. Tiba-tiba saya menjadi down dan tidak PD. Saya selalu menyerah ditengah perjalanan. Ini bukan kemauan saya, meskipun saya telah berusaha melawannya. Tiba tiba semua terasa begitu sulit, meski awalnya saya yakin bisa mengatasinya. Dulu saya pernah mencoba daftar ke sebuah instansi pendidian pemerintah, semua syarat dan latihanpun saya tekuni. Namun tiba-tiba semua berubah saat seorang teman saya memberikan komentarnya pada saya. Meskipun sedikit pedas, tapi saya rasa komentarnya itu memang benar. Saya menyerah dan tidak melanjutkan. Kemudian saya coba daftar ke PTN, biaya pendaftaran seleksipun telah saya selesaikan. Hanya tinggal menunggu hari H untuk seleksi. Tapi menjelang hari H semua berubah. Saya merasa tidak yakin, saya merasa bimbang saat itu. Entah pada siapa saya harus berkonsultasi sementara tidak ada yang bisa saya ajak bicara, termasuk orangtua saya yang sedang konflik. Saya bimbang, karna saat itu saya mendengar bahwa PTS akan segera ditutup sedangkan PTN belum tentu hasilnya memuaskan.akhirnya dengan berat hati saya memilih PTS, padahal saya merasa kemampuan saya cukup, karna saya selalu mendapat peringkat 3 besar saat itu. 

Akhirnya saya memilih PTS, dan menjalani study hingga saat ini. Saya sempat berpikir, apakah jalan yang saya pilih ini salah?

Semua berubah saat saya mendapati mata kuliah “personality development”. Saya banyak belajar dari mata kuliah tersebut. Saya belajar untuk pede dan berani menatap orang. Maksud menatap orang disini adalah berani untuk terbuka, dan belajar untuk bersosialisasi dengan baik. Saya mencoba untuk merubah diri saya, agar menjadi orang yang hangat, dan mencoba bergaul dengan masyarakat. Kembali pada pertanyaan “apakah jalan yang saya pilih ini salah?”. Saya mencari tahu tentang jawaban itu, bagaimana mengatasi perasaan saya yang diliputi kebimbangan akan masa depan saya. Akhirnya saya menemukan jawaban itu setelah saya membaca suatu artikel motivasi. 

Apapun yang saya pilih, itu adalah sebuah keputusan. Saya harus bertanggung jawab atas keputusan yang telah saya pilih. BIsa saja tuhan memberikan petunjuk bahwa ini adalah jalan saya untuk masa depan. Semua akan baik-baik saja selama keputusan itu dipertanggung jawabkan dan saya berusaha untuk menjadi yang terbaik. Namun jawaban itu tidak semuanya benar, saya rasa sebelum mengambil keputusan saya harus selalu yakin dan optimis dalam mencoba suatu hal. Saya tidak akan pernah tahu hasilnya selama saya tidak pernah berani mencoba. Siapa tahu hasilnya lebih baik dari apa yang saya bayangkan. Dan selama ini saya puas dengan hasil study saya, hingga akhirnya saya ditawar mendapat beasiswa. Ternyata benar, untuk apa menyesali keputusan yang dipilih, selama keputusan tersebut  masih bisa dipertanggung jawabkan. Semua dapat berubah jika kita mau bertanggung jawab dan merubah diri. 

Ibarat seekor keledai yang jatuh dilubang yang sama jika kita melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Kita diberi akal dan kemampuan berpikir melebihi mahluk lainnya. Maka pintar-pintarlah untuk mengambil setiap hikmah yang kita dapatkan.